Jumat, 20 Oktober 2017


Pemindahan Tanah Mekanis



Kelompok 7 : 1. Husein Rifai            (13316326)
                        2. Jansen Evans A.      (13316674)
                        3. Nurmuzakki             (15316596)
                        4. Restianti Anwar      (16316216)
                        5. Rizky Amalia          (16316594)
                        6. Syilfi Sukma R.       (17316276)

1.      1. Sebutkan tujuan dari penggunaan alat berat pada pekerjaan konstruksi?

Ø  Beberapa alasan dan tujuan penggunaan alat berat dalam proyek konstruksi, antara lain, yaitu:
·         Kapasitas pekerjaan konstruksi, dimana semakin lama kapasitas pekerjaan konstruksi akan semakin bertambah sehingga memerlukan prasaran dan peralatan besar, kuat dan kualitas yang tinggi.
·         Kemajuan industri mesin-mesin konstruksi, dimana dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin konstruksi banyak peralatan konstruksi yang dapat dipakai dalam menunjang dan memperlancar proyek-proyek konstruksi sehingga pekerjaan menjadi lebih produktif.
·         Kebutuhan terhadap mutu pekerjaan, dimana tuntutan terhadap mutu pekerjaan semakin tinggi sedangkan volume pekerjaan semakin besar sehingga diperlukan peralatan untuk mengerjakannya.
·         Kemajuan sosial dan budaya, dimana setiap orang memiliki kecenderungan bekerja dengan sedikit menggunakan tenaga fisik terutama pada pekerjaan kasar. Penggunaa peralatan dapat menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan kasar.
·         Nilai ekonomi, dimana pekerjaan konstruksi dengan volume sangat besar, memerlukan peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu dapat menurunkan unit cost (harga satuan pekerjaan) dari suatu pekerjaan.

2.    2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan penggunaan alat berat pada pekerjaan konstruksi!

Ø  Sebelum suatu proyek akan dimulai, penyedia jasa atau kontraktor akan memilih dan menentukan alat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan atau evaluasi pengadaan peralatan dilakukan pada tahap perencanaan. Tidak semua alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangat diperlukan agar proyek berjalan dengan lancar.

             Dalam menetukan kebutuhan peralatan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
·         Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan berikut volume, jangka waktu pelaksanaan, dan spesifikasi teknis.
Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan harus dipahami terlebih dahulu sebagai dasar kita melangkah untuk merencanakan kebutuhan peralatan. Juga mengenai volume pekerjaan serta jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang tersedia, di samping spesifikasi teknis dari produk akhir yang harus dicapai. Dengan demikian akan kita ketahui sejak awal garis besar pekerjaan apa yang harus dilaksanakan. Berdasarkan data ini kita sudah dapat mengerjakan hal-hal berikutnya

·         Jenis pekerjaan pada proyek
Terdapat berbagai jenis pekerjaan dan suatu proyek konstruksi yang akan membedakan dalam penggunakan peralatannya. Misalnya pekerjaan penggalian, pasangan, dan lain-lain.

·         Kapasitas peralatan
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

·         Kondisi medan atau kondisi lapangan
Lokasi medan atau lapangan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan. misalnya pada suatu pekerjaan dibutuhkan alat loader, untuk daerah berlumpur, maka dipilih loader yang memakai Crawler atau roda rantai (Track Loader) agar terhindar dari resiko slip, Untuk daerah yang relatif keras dapat digunakan loader yang memakai roda (wheel loader)

·         Nilai ekonomis penggunaan alat (beli atau sewa).
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaanmerupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.

Persiapan kerja perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam memperkirakan kondisi di lapangan.
Hal ini disebabkan karena lokasi pekerjaan dan karakteristik perkerjaan berbeda untuk setiap pekerjaan, seperti masalah geografis, sifat fisik tanah, sosial, infrastruktur, lokasi pekerjaan dan sebagainya.

1.      3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah!
Ø  Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut.


1.      Perhitungan Volume Pekerjaan
Perhitungan volume pekerjaan dalam pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu diperhatikan terhadap ketelitiannya terutama terhadap kondisi tanah tersebut, seperti:

a.       Volume Tanah
Dikenal ada 3 macam jenis volume tanah yang berkaitan dengan pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis atau menggunakan alat berat:
         Volume dalam keadaan tanah asli dialam (bank measure volume)
         Volume dalam keadaan tanah lepas (loose measure volume) tanah yang  telah digali dari kondisi alamnya dan siap diangkut.
         Volume tanah yang telah dipadatkan (compaction measure volume), yakni volume tanah yang telah mengalami perlakuan pemadatan secara mekanis.
Ketiga macam volume ini memiliki koefisien-koefisien tersendiri sesuai denganjenis dari tanah tersebut, seperti pasir, tanah liat dan sebagainya sehingga didalam menghitung volume tanah perlu dipahami apakah tanah tersebut temasuk dalam kategori tanah dalam keadaan asli, lepas atau telah dipadatkan.
b.      Jenis Tanah
Pada kenyataannya tanah memiliki banyak jenis, dimana setiap jenis tanah memiliki nilai kembang dan susut (swelling dan shkrinkage) serta memiliki karakteristik yang berlainan seperti tanah kohesif dan non kohesif. Setip jenis tanah ini mempunyai cara tersendiri atau peralatan tersendiri untuk mengerjakannya.
Kelalaian dalam menentukan kategori dan jenis tanah akan membawa konsekwensi terhadap perhitungan dan menentukan peralatan yang akan dipergunakan, untuk memahami lebih dalam kasus ini akan dibahas secara tersendiri.

2.      Spesifikasi Pekerjaan
Yang perlu diperhatikan terhadap spesifikasi pekerjaan adalah:
         Jenis pekerjaan : Galian, Timbunan, Land Clearing, Stipping atau Pemadatan, jenis  pekerjaan ini baru jelas.
         Hasil pekerjaan, terutama yang menyangkut hasil akhir dari pekerjaan, seperti  kemiringan, tingkat kepadatan, tinggi timbunan, kadalaman galian, jarak angkut atau jarak pemindahan tanah dan sebagainya,
Pemilihan Jenis Peralatan atau Alat Yang dipergunakan, meliputi:
         Jenis dan type alat
         Kapasitas alat
         Kemampuan alat
         Suku cadag alat.
Pemilihan alat-alat yang akan digunaan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan karkteristik lain keadaan tanah.
3.      Perencanaan Sumber Daya Manusia/SDM (Man Power)
Dalam melakukan pekerjaan tanah dengan alat berat diperlukan perencanaan sumber daya yang benar-benar baik dan mencapai sasaran. Apalagi bila mengingat lokasi pekerjaan berada didaerah pedalaman atau jauh dari kota besar dimana untuk mencari tenaga kerja terampil dan berpengalaman akan sulit dilakukan. Selain itu perlu dipikirkan pula mekanisme pengawasan tenaga pendukung dalam upaya memperlancar jalannya kegiatan pekerjaan.

4.      Mobilisasi Peralatan.
Pelaksanaan mobilisasi peralatan perlu mendapat perhatian khusus, terutama bila aplikasi pekerjaan berada ditempat yang jauh (di daerah pedalaman) seperti misalnya di Sumatera, Kalimantan atau di Indonesia Bagian Timur. Pada lokasi tersebut banyak fasilitas jalan dan jembatan yang kurang memadai, peralatan penunjang seperti trailer pengangkut, ferry penyeberangan antar pulau yang belum tersedia sehingga perlu direncanakan dan disiapkan dari awal.

5.      Perencanaan Metode Kerja.
Metode kerja merupakan persyaratan utama yang perlu direncanakan secara matang hal ini berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Perencanaan metode kerja ini meliputi:
         Organisasi pelaksanaan’
         Prosedur operasi kerja
         Prosedur perawatan peralatan
         Prosedur keselamatan kerja
         Prosedur pelaporan administrasi dan keuangan.
          Metode kerja ini harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat, agar semua aparat atau petugas mengetahui wewenang, hak dan tanggung jawab nasing-masing.

6.      Sarana Pendukung di Lapangan.
Sarana pendukung di lapangan merupakan sarana yang cukup strategis pada pekerjaan pemindahan tanah yang menggunakan alat berat, sehingga perlu perencanaan secara matang terhadap:
         System perawatan alat-alat berat
         System logistic peralatan (spare part, bahan bakar maupun konsumsi pekerja.
         System komunikasi dan informasi kerja.
Keenam butir diatas hendaknya direncanakan dan dipikirkan secara matang dan terperinci. Kesalahan dalam menentukan salah satu perencanaan berarti akan terjadi pemborosan. Sebagai contoh operator alat-alat berat yang digunakan , bila ternyata operator mempunyai kemampuan yang rendah, (ketrampilan kurang, disiplin rendah dan malas) mungkin pelaksanaan pekerjaan akan berjalan lambat. Hal ini akan berakibat sasaran proyek akan mustahil dapat tercapai dengan baik.
1.      Kepemilikan Alat
Dalam manajemen alat-alat berat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu perusahaan baik dengan cara menyewa atau membeli, penjelasan tentang kepemilikan alat akan dibahas dalam bab tersendiri.

2.      Kemampuan Kerja Alat
Kemampuan kerja alat adalah kemampuan dalam melakukan kegiatan, mengeruk, menggusur, mengangkut, atau memindahkan tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang diukur dengan satu satuan waktu (M3/jam).
Dalam menetukan kemampuan kerja alat perlu dibedakan penegertian antara :
a.       Kapasitas Kerja Alat,
Kapasitas kerja alat adalah kemampuan alat dalam melakukan pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, mengangkut dan memindahkan tanah dalam satu kali operasi atau satu siklus, diukur dalam (M3/siklus).

b.      Produksi Kerja Alat
Produksi kerja alat adalah kemampuan kerja alat dalam melakukan pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, memindahkan atau mengangkut tanah dari satu tempat ketempat lain, diukur dalam 1 satu jam kerja (M3/jam).

3.      Perhitungan Biaya Operasi Alat.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses analisa biaya pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu diperhatikan mengenai permasalahan-permasalahan yang ada. Hal ini akan mempermudah adanya penegrtian terhadap factor-faktor yang ikut menentukan dalam analisa biaya tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan terhadap tingkat produksi alat dan biaya pengoperasian alat tersebut yang tergantung dari:

a.       Kemampuan Berproduksi
Kemampuan produksi alat berat tergantung dari kondisi lapangan dimana alat tersebut bekerja, kondisi lapangan yang berat akanmenghambat manuver alat tersebut sehingga akan menurunkan tingkat produksinya.
Selain hambatan hambatan seperti yang telah dijelaskan diatas, terdapat hambatan lainnya seperti :
         Pengaruh ketinggian
         Pengaruh temperature
         Pengaruh tekanan udara
         Leadaan tanah yang akan dikerjakan
         Percepatan alat.
Selain hambatan dan kodisi lapangan, kondisi alat beratpun mungkin akan menjadi hambatan, misalnya alat tersebut baru atau bekas dan juga mengenai metode pelaksanaan kerja yang dilakukan.
b.      Biaya Pengoperasian Alat Berat,
Biaya pengopersian alat berat tergantung dari biaya kepemilikan alat dan ini dipengaruhi oleh:
         Faktor harga alat, umur alat (life time), bunga, modal, assuransi dan nilai sisa pakai atau depresiasi.
         Biaya operasi yang dipengaruhi oleh penggunaan bahan baker, pelumas,  perbaikan, suku cadang dan biaya operator.
         Biaya mobilisasi alat.
Perhitungan produksi alat berat sangat mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya, sehingga dituntut pemahaman dalam perhitungan yang benar-benar teliti. Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa peralatan akan berdaya guna atau berhasil guna tinggi, bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi dengan biaya serendah mungkin.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan tahapan kerja yang disusun secara cermat dan saling berkaitan, hal ini untuk menghindari terjadinya persoalan atau masalah yang menjurus pada pemanfaatan dana yang tidak bermanfaat atau tidak mencapai sasaran.

2.      4. Berapa % pengembangan dan % penyusutan  dari volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan 2000 kg/m3 CM.
Ø  Swell (Pengembangan) = [(B-L):L] x 100% = [(1500-1000):1000] x 100% = 50%

Ø  Shringkage (Penyusutan) = [(C-B):C] x 100% = [(2000-1500):2000] x 100% = 25%

3.      Pada suatu daerah yang akan dibangun jalan, dilakukan penggalian sedalam 2,5 m. luas daerah yang akan di gali 2 Ha. Berapa volume tanah solid dan tanah gembur jika faktor gembur adalah 1,25!
Ø  Volume tanah solid          = luas x kedalaman
                                       = 20000 x 2,5
                                       = 50.000

Ø  Volume tanah gembur      = volume tanah asli x faktor gembur
                                        = 50000 x 1,25
                                        = 62.500 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar